Pakar Teknologi Bioproses Profesor Made Tri Ari Penia Kresnowati menyampaikan orasi ilmiahnya berjudul “Teknologi Bioproses untuk Pengolah Biomassa: Menuju Indonesia Berbasis Bioekonomi”, pada Orasi Ilmiah Guru Besar Institut Teknologi Bandung (ITB) di Aula Barat ITB, Bandung, Jawa Barat, Sabtu (24/8/2024).
Pakar Teknologi Bioproses Profesor Made Tri Ari Penia Kresnowati menyampaikan orasi ilmiahnya berjudul “Teknologi Bioproses untuk Pengolah Biomassa: Menuju Indonesia Berbasis Bioekonomi”, pada Orasi Ilmiah Guru Besar Institut Teknologi Bandung (ITB) di Aula Barat ITB, Bandung, Jawa Barat, Sabtu (24/8/2024).
Pakar Teknologi Bioproses Profesor Made Tri Ari Penia Kresnowati (kiri) didampingi suami Prof. Wawan Dhewanto (kanan) serta puteranya usai menyampaikan orasi ilmiahnya berjudul “Teknologi Bioproses untuk Pengolah Biomassa: Menuju Indonesia Berbasis Bioekonomi”, pada Orasi Ilmiah Guru Besar Institut Teknologi Bandung (ITB) di Aula Barat ITB, Bandung, Jawa Barat, Sabtu (24/8/2024).
Pakar Teknologi Bioproses Profesor Made Tri Ari Penia Kresnowati (kedua kiri) didampingi suami Prof. Wawan Dhewanto (ketiga kiri) serta putera-puteranya menerima ucapan selamat dari Forum Guru Besar ITB usai menyampaikan orasi ilmiahnya berjudul “Teknologi Bioproses untuk Pengolah Biomassa: Menuju Indonesia Berbasis Bioekonomi”, pada Orasi Ilmiah Guru Besar Institut Teknologi Bandung (ITB) di Aula Barat ITB, Bandung, Jawa Barat, Sabtu (24/8/2024).
Pakar Teknologi Bioproses Profesor Made Tri Ari Penia Kresnowati (tengah) berfoto bersama rekan-rekannya usai menyampaikan orasi ilmiahnya berjudul “Teknologi Bioproses untuk Pengolah Biomassa: Menuju Indonesia Berbasis Bioekonomi”, pada Orasi Ilmiah Guru Besar Institut Teknologi Bandung (ITB) di Aula Barat ITB, Bandung, Jawa Barat, Sabtu (24/8/2024).
Dalam orasinya, Prof. Penia menekankan pentingnya pemanfaatan teknologi bioproses dalam mengolah biomassa menjadi produk bernilai tinggi yang dapat mendukung keberhasilan ekonomi Indonesia. Penelitiannya berfokus pada pemanfaatan biomassa, seperti biji kakao, singkong, dan tandan kosong sawit, untuk menghasilkan produk yang lebih berkualitas dan efisien dalam industri pangan dan bioenergi. (Bisnis/Rachman)
Fotografer